Jumat, 10 Oktober 2008

INFLASI

Diawal bulan October ini setelah disibukkan dengan perayaan Lebaran, eh gak tahunya berita TV 2sudah cepat berganti topik. Sekarang berita lagi heboh dengan kata-kata “INFLASI”. Aku yang orang awam dengan istilah perekonomian tahunya dampak inflasi aja, kalau dengan inflasi harga barang jadi mahal, bunga kredit di bank jadi tinggi. Jadi di pagi ini lagi weekend dan OF dari kantor aku coba Computing cari info Inflasi.

Inflasi adalah keadaan perekonomian yang ditandai oleh kenaikan harga secara cepat sehingga berdampak pada menurunnya daya beli; sering pula diikuti menurunnya tingkat tabungan dan atau investasi karena meningkatnya konsumsi masyarakat dan hanya sedikit untuk tabungan

Dan juga Inflasi adalah
kecenderungan dari harga-harga untuk meningkat secara umum dan terus menerus. Kenaikan harga dari satu atau dua barang saja tidak dapat disebut inflasi kecuali bila kenaikan itu meluas (atau mengakibatkan kenaikan) kepada barang lainnya. Kebalikan dari inflasi disebut deflasi.

Sumber dari Kamus BI bisa dilihat disini (www.bi.go.id/web/id/)

Aku jadi teringat pengalamanku kira-kira 11 tahun yang lalu, karena imbas Inflasi pada tahun itu.

Jadi ceritanya saat baru punya anak pertama, di tahun 1997 aku langsung mendaftarkan Asuransi Pendidikan disalah satu lembaga Asuransi. Dengan yakinnya aku mendaftar pakai kurs dolar, saat aku mendaftar dan membayar premi kurs Money 6kira-kira Rp.2500,-. Nah pas tahun depannya aku mau bayar premi tahunan….alamak…kurs dolar menjadi Rp.17.500,- Gak kuatlah awak mau membayarnya.

Biasanya nilai jual asuransi untuk 1 tahun belum ada apa-apanya, yang ada malah kita rugi kalau kita menjualnya. Keuntunganku saat itu, saat kujual asuransinya aku dapat kembali nilai uang yang sudah aku bayar tahun sebelumnya. Akhirnya dengan berat hati aku mendaftar Asuransi lagi dengan rupiah

Mungkin harapan dan doa seorang Mom Ibu, seorang Istri seperti aku, Inflasi jangan makin parah dech…jangan ngaruh ke harga sembako dan barang-barang lain. Nanti pemasukan besar juga sama aja boong dong.
Tahu sendirilah kitakan para Istri, Money 2 adalah Manager Keuangan Rumah tangga, yang harus pinter-pinter mengatur pengeluaran dan pemasukan income keluarga.



10 komentar:

budhe mengatakan...

inflansi oh inflansi...
semua segala kebutuhan kita serba mahal tapi ada yang menguntungkan ketika dolar naik rupiah anjlog... hihi... uang budhe jadi nambah secara disini gajinya kant pake dolar hehe..tadinya 1 qr Rp.2500 skrg 2700 wow..
Asli ga' ngarep banget negri sendiri tercintah makin ancur....oh ya...makasih nich...sangat informatif artikelnya.

Asih Najib Evan mengatakan...

Mau dong budhe dolarnya hehe...matre ya...

Anonim mengatakan...

duh ngeri nih bayangin inflasi yang gila2an tiap tahunnya ..

mama icel mengatakan...

di sangatta belum terasa ya..apa karena pada cuek orgnya?

icHaaWe mengatakan...

fypejmangnya sekarang kurs dollar berapa rupiah jeng?

miris memang hati ...melihat keadaaan ekonomi sekrg

Mieske mengatakan...

Say thanks buat infonya yang informatif...salut daku padamu...sempet mikir kaya gini juga, bener-bener bunda yang pandai.
Sekali lagi makasih ya say, aku yang lulusan ekonomi aja ampe lupa apa itu inflasi krn tulisanmu daku di ingetkan lagi hehehe....

Asih Najib Evan mengatakan...

@febrie
kita ibu2 kudu makin pinter atur uang feb..

@mama icel
temen-temen di kantorku pada bilang, kalau ada uang dibank mending dibeliin barang ex:rumah gitu...termasuk 'temen' yang habis ku intorgasi hehe..

@icha
waktu aku buka website BI, 1 dollar=Rp10.000,-

@Mieske
perempuan2kan harus terus belajar supaya pinter say...hehe..

Keke Naima mengatakan...

selain berusaha makin mengatur keuangan kyknya sy cm bs pasrah & berdo'a plus dibawa santai (walopun sebenernya pusing abis liat masalah ekonomi gak ada habisnya kyknya y...)

Eucalyptus mengatakan...

Harus mulai prihatin lagi dengan keadaan perekomian kita... pinter2 ngatur keuangan rumah tangga neh

minerva mengatakan...

Kayaknya emang yang panik emak-emak deh.. takut harga barang-barang naik meroket.. semoga tidak terjadi