Kamis, 14 Agustus 2008

Workshop : Positif Thingking

Hari Rabu kemarin, aku mengikuti Workshop yang ditugaskan dari sekolah, pelaksananya PT KPC & Periska. Pemberi materinya “The Brahma Kumaris” sebuah LSM yang berkerja pada bidang 'Study Spiritual'.

Lumayanlah buat aku pribadi untuk ‘brain wash’ supaya otaknya seger terus (bukan hanya baju yang harus dicuci, supaya bersih). Juga sumber inspirasi dalam memotivasi diri sendiri untuk menjadi lebih baik. Ada satu kalimat yang aku peroleh kemarin
“ When we change, the world changes”. Setiap individu yang berubah menjadi baik berefek pada dunia. Nah kita mulai dari sendirilah berubah menjadi baik, sebelum kita bisa mengajak orang lain.

Memang mengubah kebiasaan buruk yang sudah menjadi habit pada diri kita tidak semudah membalikkan telapak tangan, tapi setidaknya kita mau berusaha mengurangi hal yang buruk dan lama-lama menghilangkannya.

Gak muluk-muluk kita memulai dari lingkungan kecil, bersikap yang terbaik untuk anak, suami dan orang yang terdekat dengan kita. Mulai dari mengurangi marah, cerewet terhadap anak. Curiga, kesal kepada suami. Iri dan cemburu kepada teman.
Karena efek sikap-sikap negatif itu merusak diri kita sendiri juga. Seperti tekanan darah menjadi cepat, sakit jantung, cemas, gelisah, lelah mental maupun fisik dan bersedih. Juga melemahkan daya konsentrasi. Banyakkan dampak negatifnya buat tubuh kita, gak maukan?

Salah satu cara berpikir positif juga tidak boleh menyesali apa yang sudah terjadi.
Jadi sekarang ini gak usah lagi kita berpikir,
Seandainya aku melakukan ini….
Seharusnya dia….
Karena itu buah pikiran yang sia-sia.

Dalam buku ‘La Tahzan’ juag dituliskan bahwa penyesalan adalah perbuatan yang sangat sia-sia . Hidup ini berjalan ke depan. Life must go on. Kita cukup mengambil hikmah aja dari kegagalan sebelumnya.

Kita juga sebagai seorang ibu harus mulai membentuk pikiran anak-anak kita menjadi Pemikir yang positif, karena dampak pikiran itu sangat kuat.

Seperti untaian kata berikut ini :
Kekuatan Buah Pikiran…
Menabur buah pikiran, akan menghasilkan sebuah kata...
Menabur kata, menghasilkan sebuah perkataan...
Menabur Perbuatan, menghasilkan kebiasaan...
Menabur kebiasaan, menghasilkan karakter...
Menabur karekter, menghasilkan nasib.

Tentunya kita sebagai orang tua, mau yang terbaik buat anak-anak kitakan. Jadi dari sekaranglah memotivasi anak kita untuk berpikir yang positif.

Intinya workshop2 Motivasi bagus aja kita ikutin, setidaknya refresh kembali, memotovasi kita lebih baik buat dalam menjalani kehidupan yang penuh dengan cobaan & godaan yang berdampak memunculkan sikap negatif.

4 komentar:

mama icel mengatakan...

aku juga masih jauh dari cara berpikir positif tapi intinya aku ingin belajar untuk sedikit lbh menilai dr sisi itu,terutama dlm bergaul krn manusia itu plural ada baik ada jht ada ctk ada jelek gak bisa disamaratakan/seragam..alangkah boringnya jika semua manusia itu sama sifat,polah,life style,dll..
hehe workshop babak kedua neh.....

Asih Najib Evan mengatakan...

Ada koment lucu dari ibu-ibu kemarin, karena kita positif thingking terus ke suami nanti kebablasan...
Dasar-dasar Ibu2 ya, masih aja negatif thinkingnya, sayang di buang..hicks

mama icel mengatakan...

sayang dong workshopnya..
:(

Asih Najib Evan mengatakan...

namanya juga manusia bu...
Makanya perlu brain wash. Tapi syah-syah aja kalau waspada kali yach..