Senin, 09 Juni 2008

Kak Ina


Umur Ina baru 15 thn, tapi sudah aku percaya untuk jaga si bungsu Sarah. Awalnya dulu waktu Ina masih berumur 13, 5 thn,dia ikut Ibunya membantu dirumahku, tapi karena ibunya melahirkan adik lagi lalu ibunya berhenti bekerja dari rumahku. Tapi aku tetap mencari tenaga utama pengganti Ibunya. Jadi Ina adalah asisten si Bibik, kerja utamanya menjaga si bungsu Sarah.

Anaknya gak terlalu besar, rada mungil. Tapi tenaganya itu lo… Aku salut dengan anak satu ini. Rajin banget, ringan tangan dan cerdas. Aku bilang cerdas karena kalau dikasih tahu cukup satu kali langsung ngerti.
Aku membiasakan kepada anak-anakku memanggil Ina dengan sebutan Kak Ina. Supaya anak-anakku punya rasa hormat dan sayang kepada asisten Ibunya. Terkadang kalau lagi muncul jutekku dengan si sulung Bilqis karena sikap malesnya, aku sering bandingin dengan Kak Inanya " Lihat Kak Ina sudah pinter kerja, kerjanya rapi, padahal umurnya gak jauh beda ama Bilqis". (Kasian ya si kakak jadi di banding2 in),. Tapi emang iya… Ina kok cekatan sekali padahal umurnya baru 15 thn.

Mungkin karena terbiasa harus bekerja sejak kecil menjaga adiknya. Dia pernah bercerita padaku.. Waktu ibunya harus bekerja mencari nafkah, adiknya baru berumur 17 bulan. Dan Ina harus mengurus adiknya, selama ibunya bekerja yang pulang 1 kali seminggu yaitu di hari sabtu dan Minggu. Aduh nelongsonyo hatiku denger ceritanya saat itu.

Aku bersyukur banget punya asisten seperti Ina. Sudah hampir 1,6 thn ini dia menjaga Sarah dengan telaten dan kasih sayang, juga membantu kami dirumah. Walaupun tetep si Bibik tenaga utama untuk memasak, mencuci, menyetrika, dan bersih2.

Saat aku sakit pusing dan masuk angin, aku minta kerok’in (‘ndeso ya masih main kerok2an) bisa aja tuch si Ina. Kalau paket toko dateng dengan lincahnya dia langsung membuka dan mensortir barang sesuai nota kiriman. Kalau adek Sarah rewel, dengan cepat dia membujuk. Kalau kelinci piaraan abi lepas, so pasti dengan lincah Ina mencari dan mengejarnya. Wah pokoknya Ina bagiku seperti dewi penolong di rumahku.

Sering aku memberi nasihat pada anak-anakku, supaya mereka bersyukur dengan rezki yang diberikan Allah kepada Abi & Umminya sehingga bisa menyekolahkan mereka. Harus belajar yang rajin, bisa jadi orang yang mandiri saat besar nanti. Karena di sekitar kita masih banyak anak-anak yang tidak seberuntung mereka, yang harus bekerja di usia sekolah. Karena masih banyak orang tuanya yang tidak sanggup menyekolahkan anak-anaknya.

2 komentar:

mama icel mengatakan...

so sweet...
coba ina mau sekolah lagi ya..sayang banget...

Asih Najib Evan mengatakan...

Rencananya si Ummi, nanti kalau punya toko lagi, biar ina yang jaga toko. Kayaknya dia lebih tertarik kerja di toko kabanding sekolah.(hehe matre juga ya). Sdh kebiasa punya uang kali y